Keuangan

Yuk, Cari Tahu Gaya Finansial Ini, Dijamin Pintar Mengelola Keuangan!

By Khisnatul Amalia | 25 Apr 2023

Sumber Foto : freepik.com

Gaya keuangan adalah cara seseorang mengelola keuangannya. Ada beberapa gaya keuangan yang berbeda dan setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dalam hal ini. Gaya keuangan konservatif mengutamakan penghematan dan konservatif dalam pengelolaan keuangan dengan menempatkan sebagian besar uang di rekening tabungan dan deposito.

Di sisi lain, gaya keuangan investasi lebih agresif dalam memanfaatkan uang untuk investasi jangka panjang dengan tujuan untuk meningkatkan nilai kekayaan. Gaya keuangan kredit melibatkan penggunaan kartu kredit dan pinjaman untuk memperluas daya beli, sementara gaya keuangan konsumtif cenderung menghabiskan lebih banyak uang pada barang-barang dan pengalaman konsumtif.

Gaya keuangan hemat menekankan pada penghematan dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Ada juga gaya keuangan berwirausaha, di mana seseorang memulai bisnis sendiri sebagai sumber penghasilan utama, dan gaya keuangan filantropi, di mana seseorang memberikan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal atau organisasi nirlaba. Pilihan gaya keuangan tergantung pada tujuan dan preferensi individu serta situasi keuangan mereka.

5 Gaya Keuangan Populer

Sumber: Freepik.com/rawpixel.com

Ada beberapa gaya keuangan yang sedang populer saat ini, termasuk:

  1. Investasi Berkelanjutan (Sustainable Investing)

 

Investasi Berkelanjutan atau Sustainable Investing adalah gaya investasi yang mempertimbangkan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG - Environmental, Social, and Governance) dalam pengambilan keputusan investasi. Gaya investasi ini bertujuan untuk mendukung perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, sambil menghasilkan keuntungan yang baik untuk investor.

 

Dalam Sustainable Investing, investor mempertimbangkan faktor ESG dalam mengevaluasi perusahaan yang akan diinvestasikan. Faktor-faktor ESG meliputi dampak lingkungan dari aktivitas perusahaan, kebijakan sosial perusahaan seperti perlakuan terhadap karyawan dan masyarakat sekitar, serta tata kelola perusahaan seperti integritas manajemen dan transparansi laporan keuangan. Investor yang menggunakan pendekatan Sustainable Investing dapat memilih perusahaan yang memenuhi kriteria ESG yang ketat dan menghindari perusahaan yang dianggap berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

 

Sustainable Investing terus berkembang pesat di seluruh dunia, dengan semakin banyak investor yang mempertimbangkan faktor ESG dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran sosial dan lingkungan di kalangan investor, serta meningkatnya tekanan publik terhadap perusahaan untuk bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

 

Strategi investasi berkelanjutan yang populer antara lain adalah Investasi Berbasis Nilai (Value-based Investing), yang mempertimbangkan faktor nilai-nilai etis dan moral dalam pengambilan keputusan investasi. Investor yang menggunakan pendekatan ini akan memilih perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan keyakinan mereka, seperti perusahaan yang mendukung hak asasi manusia, keberlanjutan lingkungan, dan penghapusan diskriminasi.

 

Sustainable Investing merupakan pendekatan investasi yang penting bagi investor yang ingin mendukung perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, sambil mencari keuntungan yang stabil dan jangka panjang.

 

  1. Investasi Berdasarkan Teknologi (Tech Investing)

 

Investasi Berdasarkan Teknologi atau Tech Investing adalah gaya investasi yang memfokuskan pada perusahaan teknologi yang dianggap memiliki potensi besar untuk berkembang dan menghasilkan keuntungan.

 

Perusahaan teknologi yang terkait dengan gaya investasi ini biasanya terlibat dalam industri seperti software, hardware, internet, atau teknologi medis. Investor yang memilih gaya investasi ini memperhatikan inovasi teknologi baru dan tren industri terbaru, serta mengidentifikasi perusahaan yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan.

 

Beberapa contoh perusahaan teknologi yang sering diidentifikasi oleh investor tech investing adalah Amazon, Apple, Facebook, Google, dan Tesla. Perusahaan-perusahaan ini dikenal sebagai pemimpin dalam industri teknologi dan terus berinovasi dengan produk-produk baru dan perbaikan yang berkelanjutan. Selain itu, investor tech investing juga mengamati perkembangan dalam industri seperti teknologi blockchain, kecerdasan buatan, dan robotik, karena mereka memprediksi bahwa teknologi ini akan menjadi lebih penting di masa depan.

 

Tech investing semakin populer karena teknologi semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari dan semakin banyak perusahaan teknologi yang tumbuh pesat. Investasi dalam perusahaan teknologi dapat menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang, meskipun investor juga harus mempertimbangkan risiko investasi yang terkait dengan perusahaan teknologi, seperti volatilitas pasar, perubahan teknologi yang cepat, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi performa perusahaan.

 

  1. Investasi Berbasis Tema (Theme Investing)

 

Investasi Berbasis Tema atau Theme Investing adalah gaya investasi yang memfokuskan pada perusahaan-perusahaan yang terkait dengan tema atau tren tertentu, seperti teknologi blockchain, energi terbarukan, atau kesehatan. Tema-tema ini dianggap memiliki potensi pertumbuhan dan keuntungan yang besar, sehingga semakin banyak investor yang memilih gaya investasi berbasis tema. Investor yang memilih gaya investasi ini memilih tema yang sesuai dengan nilai-nilai mereka dan membuat portofolio investasi yang terdiri dari saham atau reksa dana yang terkait dengan tema tersebut.

 

Beberapa contoh tema yang populer dalam investasi berbasis tema adalah teknologi blockchain, yang dianggap sebagai teknologi masa depan dalam industri keuangan dan investasi, serta energi terbarukan, yang semakin banyak digunakan di seluruh dunia karena meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim. Investasi berbasis tema juga meliputi tema-tema seperti kesehatan, makanan organik, transportasi berkelanjutan, dan pendidikan.

 

Investasi berbasis tema semakin populer karena tema-tema tersebut diperkirakan memiliki pertumbuhan dan potensi keuntungan yang besar di masa depan, terutama karena meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan dan sosial di seluruh dunia.

 

Namun, investor juga harus mempertimbangkan risiko investasi yang terkait dengan tema-tema tertentu, seperti perubahan regulasi atau persaingan industri. Oleh karena itu, investor yang memilih gaya investasi berbasis tema harus melakukan riset dan analisis yang cermat sebelum membuat keputusan investasi.

 

  1. Investasi Pasif (Passive Investing)

 

Investasi Pasif atau Passive Investing adalah gaya investasi yang tidak memerlukan intervensi aktif dari investor dalam mengelola portofolio investasinya. Pada umumnya, investor yang memilih gaya investasi ini lebih memilih untuk berinvestasi dalam indeks pasar, seperti indeks saham S&P 500, daripada memilih saham secara individual. Gaya investasi ini dikenal sebagai "pasif" karena investor cenderung tidak terlibat dalam aktivitas perdagangan saham secara aktif dan hanya menunggu portofolio mereka tumbuh seiring waktu.

 

Investasi pasif sangat berbeda dari investasi aktif, yang melibatkan keputusan investasi yang lebih aktif dan mengharuskan investor untuk terus memantau pasar dan melakukan perdagangan saham. Investasi pasif memiliki keuntungan, seperti biaya yang lebih rendah dan keuntungan jangka panjang yang stabil, karena biaya perdagangan yang lebih rendah dan diversifikasi portofolio yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa investor pasif tidak membeli saham secara individu, melainkan membeli saham secara kolektif melalui indeks pasar.

 

Salah satu strategi investasi pasif yang populer adalah membeli saham indeks yang mencerminkan pasar secara keseluruhan, seperti indeks saham S&P 500. Dalam gaya investasi ini, investor dapat membeli saham indeks dan kemudian menunggu investasi mereka berkembang seiring dengan kenaikan harga saham dalam indeks. Gaya investasi ini cocok untuk investor jangka panjang yang tidak ingin terlalu banyak terlibat dalam pengambilan keputusan investasi, namun tetap ingin mendapatkan keuntungan dari pasar saham.

 

  1. Investasi Berdasarkan Data (Data-driven Investing)

 

Investasi Berdasarkan Data atau Data-driven Investing adalah gaya investasi yang mengandalkan analisis data dan algoritma untuk membuat keputusan investasi. Gaya investasi ini melibatkan penggunaan teknologi seperti mesin pembelajaran dan kecerdasan buatan untuk memproses data pasar dan mengidentifikasi tren investasi yang menjanjikan. Data-driven Investing sangat populer karena dapat memberikan analisis yang lebih akurat dan membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih baik dan lebih efektif.

 

Data-driven Investing dilakukan dengan mengumpulkan data pasar dan kemudian memproses data tersebut dengan menggunakan algoritma dan teknologi canggih untuk menemukan pola atau tren tertentu. Hasil dari analisis ini digunakan untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan efektif. Strategi ini dapat membantu investor untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan, karena keputusan investasi dibuat berdasarkan data dan analisis yang objektif.

 

Salah satu contoh strategi investasi berbasis data yang populer adalah investasi saham dengan menggunakan analisis fundamental. Dalam analisis fundamental, investor menggunakan data keuangan dan operasional perusahaan, seperti laporan keuangan, neraca, dan laporan laba rugi, untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan apakah saham tersebut layak untuk diinvestasikan. Analisis fundamental ini membantu investor dalam menemukan perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik di masa depan.

 

Investasi Berdasarkan Data juga digunakan dalam pengelolaan portofolio secara otomatis. Dalam pengelolaan portofolio otomatis, keputusan investasi dibuat secara otomatis dengan menggunakan algoritma dan teknologi canggih, sehingga memungkinkan investor untuk mengelola portofolio mereka dengan lebih efisien dan efektif.

Tentu saja, preferensi gaya keuangan dapat berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan tujuan finansial individu, namun gaya-gaya keuangan di atas termasuk yang sedang populer saat ini. Anda bisa menyesuaikan gaya finansial tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kesesuaian penghasilan Anda.

Artikel Terkait

Keuangan
5 Metode Anggaran Sederhana...
By Khisnatul Amalia | 19 Apr 2023

Keuangan
Cara Mengatur Kehidupan Finansial
By Khisnatul Amalia | 12 Apr 2023

Keuangan
Cara Kreatif Meningkatkan Kekayaan
By Khisnatul Amalia | 06 Apr 2023

Keuangan
Inilah Beberapa Tips buat...
By Putri | 31 May 2022

Artikel Lainnya

Wirausaha
Bisnis Kebun Bunga dan Herbal
By Khisnatul Amalia | 28 Apr 2023
Olahraga
Tips Aman Berolahraga Untuk...
By Putri | 21 Jul 2022
Kesehatan
Lakukan 5 Hal Ini...
By Putri | 19 Jul 2022
Wirausaha
Ingin Buka Usaha Rental...
By Putri | 19 Aug 2022
Wirausaha
Catat ! Begini Strategi...
By Putri | 10 Jun 2022